Sumbar : Di tengah tantangan pemulihan pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Sumatera Barat, sebuah kisah inspiratif tentang keberanian dan kemanusiaan terukir di Kabupaten Agam.
Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama tim penyelamat berjuang melewati medan berat dan terputus untuk menyelamatkan seorang ibu hamil yang mendesak untuk melahirkan.
Nyonya Elisa Oktaviani (28), warga Kampung Bungo Campago, Malalak Utara, Kabupaten Agam, harus dievakuasi setelah akses jalan menuju permukimannya terputus total akibat terjangan banjir bandang dan longsor.
Kawasan ini merupakan salah satu yang paling terdampak oleh bencana yang terjadi sejak akhir November 2025.
Evakuasi dramatis itu berlangsung pada Kamis 4 Desember 2025, di mana para personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti (YS) Kodam XX/TIB dibantu oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memikul Elisa menggunakan tandu darurat. Mereka harus menempuh perjalanan yang luar biasa sulit.
"Pada Kamis, 4 Desember 2025, personel Yonif 133/YS Kodam XX/TIB melaksanakan evakuasi terhadap seorang ibu hamil yang akan melahirkan, atas nama Nyonya Elisa Oktaviani (28), di Kampung Bungo Campago, Malalak Utara, Kabupaten Agam," demikian keterangan resmi dari Yonif 133/YS Kodam XX/TIB yang diterima media, Jumat 5 Desember 2025.
Rekaman video yang didapatkan menunjukkan perjuangan para prajurit. Mereka berjalan perlahan dan hati-hati, melalui jalur berbatu, menyusuri hutan yang penuh pepohonan tumbang, bahkan harus menyeberangi sungai dengan ketinggian air setara lutut orang dewasa.
Rintangan berupa jalan menanjak yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki menambah beratnya upaya penyelamatan, semua demi membawa Elisa ke posko kesehatan terdekat.
Upaya ini menyoroti dampak serius yang ditimbulkan oleh bencana alam di kawasan tersebut, yang memaksa penggunaan tandu karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan dilalui kendaraan.
"Menggunakan tandu akibat kondisi jalan yang masih terdampak bencana alam banjir di wilayah Sumatera Barat," tambah keterangan dari Yonif 133/YS Kodam XX/TIB.
Kisah ini hadir di tengah upaya masif pemerintah Indonesia untuk memulihkan kondisi pascabencana yang juga melanda Aceh dan Sumatera Utara.
Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan seluruh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mempercepat penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur.
Bantuan pangan dan non-pangan terus didistribusikan ke wilayah-wilayah terisolasi, sementara perbaikan jalur-jalur vital yang terputus serta pembangunan kembali infrastruktur penting seperti kelistrikan dan telekomunikasi terus diupayakan agar masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kembali beraktivitas normal.(*)



