Target 7 Juta Wisatawan Bali Segera Tercapai
Bali : Pemerintah Provinsi Bali optimistis target kunjungan mancanegara terpenuhi di tengah pergeseran tren akomodasi global.
Pemerintah Provinsi Bali menyatakan keyakinannya bahwa target kunjungan tujuh juta wisatawan mancanegara (wisman) untuk tahun 2025 akan segera terpenuhi. Pernyataan ini sekaligus mengonfirmasi stabilitas industri pariwisata pulau tersebut di tengah dinamika informasi di media sosial.
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkapkan bahwa data hingga pertengahan Desember menunjukkan performa yang sangat kuat. Berdasarkan catatan otoritas setempat periode Januari hingga 16 Desember 2025, angka kunjungan telah menyentuh angka 6,7 juta jiwa.
"Dengan rata-rata kedatangan harian mencapai 17 ribu hingga 20 ribu orang, kami melihat ada tren peningkatan sekitar 8 persen di sisa tahun ini. Kami sangat optimistis angka tujuh juta itu akan tercapai," ujar Koster di Denpasar.
Tantangan Okupansi dan Transformasi Digital
Meski angka kunjungan menunjukkan grafik positif, terdapat disparitas pada tingkat hunian hotel. Saat ini, rata-rata okupansi hotel di Bali berada di angka 60 persen. Namun, kawasan premium seperti Nusa Dua menunjukkan performa lebih unggul dengan tingkat hunian mencapai 80 persen.
Gubernur Koster mengidentifikasi bahwa perubahan perilaku wisatawan dan menjamurnya platform penyewaan properti digital menjadi faktor utama belum meratanya keterisian kamar hotel konvensional. Fenomena alih fungsi hunian pribadi menjadi akomodasi wisata kini menjadi perhatian serius pemerintah.
"Kami akan melakukan penataan melalui Peraturan Gubernur agar ekosistem akomodasi pariwisata di Bali lebih tertib dan berkeadilan bagi semua pelaku usaha," tegas Koster.
Fokus Keselamatan di Puncak Musim
Menjelang pergantian tahun, Pemerintah Provinsi Bali juga bersiap menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Wayan Sumarajaya, menjelaskan bahwa pihaknya telah memperkuat koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait mitigasi bencana musim penghujan.
Langkah preventif ini diambil guna menjamin keamanan wisatawan di berbagai destinasi unggulan. Sumarajaya menekankan bahwa kepatuhan terhadap standar keselamatan adalah prioritas utama untuk menjaga citra Bali sebagai destinasi kelas dunia yang aman.
Optimisme pemerintah ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pasar domestik maupun internasional, sekaligus mempertegas posisi Bali sebagai motor utama pariwisata Indonesia pada tahun 2026.(*)

