Mantan Presiden Sri Lanka Ditangkap, Dituduh Salahgunakan Dana Negara
Font Terkecil
Font Terbesar
Srilangka: Kasus Korupsi Guncang Sri Lanka: Eks Presiden Ranil Wickremesinghe Jadi Tokoh Pertama yang Ditahan dalam Pemerintahan Anti-Korupsi.
Mantan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, ditangkap pada Jumat (22/08) atas tuduhan penyalahgunaan dana publik. Penangkapan ini menandai momen bersejarah bagi pemerintahan Presiden Anura Kumara Dissanayake yang gencar memberantas korupsi, karena Wickremesinghe menjadi eks kepala negara pertama yang dijebloskan ke penjara.
"Wickremesinghe dituduh menggunakan dana negara untuk menghadiri acara wisuda istrinya di London, setelah menyelesaikan kunjungan dinas resmi ke Amerika Serikat," ujar juru bicara kepolisian, Fredrick Wootler, kepada The Associated Press.
Setelah menjalani sidang yang panjang di pengadilan magistrat Kolombo, Wickremesinghe diperintahkan untuk ditahan hingga 26 Agustus. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari kantornya. Di luar gedung pengadilan, ratusan pendukungnya menggelar aksi protes, menuntut pembebasan mantan pemimpin mereka.
Penangkapan ini merupakan langkah besar bagi Presiden Dissanayake, yang memenangkan pemilu tahun lalu dengan janji membersihkan negara dari para pemimpin "penjaga lama" yang dituduh menyeret Sri Lanka ke jurang krisis ekonomi. Dissanayake dan partainya kemudian memenangkan pemilu parlemen, memberinya mandat kuat untuk membentuk pemerintahan.
Lebih dari selusin mantan pejabat tinggi dan pemimpin politik kini tengah diselidiki atas dugaan korupsi. Wickremesinghe, yang menjabat dari tahun 2022 hingga 2024, sebelumnya dipuji karena berhasil menstabilkan ekonomi yang hancur setelah Gotabaya Rajapaksa dipaksa mundur. Di bawah kepemimpinannya, inflasi turun, mata uang menguat, dan cadangan devisa meningkat.
Namun, ia juga menghadapi kritik publik akibat kebijakan penghematan yang ketat, termasuk menaikkan pajak dan tarif utilitas, sebagai bagian dari paket bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF).(*)