Scroll untuk melanjutkan membaca

Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran

 Presiden Umumkan Thailand dan Kamboja Setuju Gencatan Senjata Efektif Malam Ini, Setelah Eskalasi Lintas Batas Mematikan.

Tentara Militer Thailand di perbatasan masih Berjaga jaga (Foto: BBC News)

AS: Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat 12 Desember 2025 bahwa para pemimpin Thailand dan Kamboja telah menyepakati penghentian pertempuran. 

Pengumuman ini disampaikan setelah konflik perbatasan yang mematikan di hari-hari terakhir menewaskan sedikitnya 20 orang dan menyebabkan setengah juta penduduk mengungsi.

Presiden Trump menyatakan Perdana Menteri Thailand dan Perdana Menteri Kamboja akan menghentikan pertempuran, yang disebutnya akan berlaku “efektif malam ini”.

Pengumuman tersebut muncul menyusul percakapan telepon terpisah yang dilakukan Trump dengan kedua pemimpin tersebut.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengonfirmasi kesepakatan tersebut.

“Kedua pemimpin telah setuju untuk MENGHENTIKAN semua tembakan efektif malam ini, dan kembali ke Kesepakatan Damai awal yang dibuat bersama saya,” tulis Trump. “Kedua Negara siap untuk PERDAMAIAN dan kelanjutan Perdagangan dengan Amerika Serikat.”

Tuntutan Gencatan Senjata Sebelumnya

Meskipun pengumuman Trump tegas, belum ada komentar langsung dari Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul maupun Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengenai gencatan senjata terbaru ini.

Sebelum panggilan teleponnya dengan Presiden Trump, PM Charnvirakul sempat menyampaikan pandangan yang lebih bersyarat mengenai penghentian konflik.

Dalam konferensi pers, Charnvirakul menegaskan bahwa gencatan senjata hanya akan terjadi jika "Kamboja akan menghentikan tembakan, menarik pasukannya, membersihkan semua ranjau darat yang telah ditanamnya."

Latar Belakang Konflik yang Memanas

Perselisihan perbatasan yang telah berlangsung lama ini kembali memanas pada 24 Juli ketika Kamboja melancarkan serangan roket ke Thailand, yang dibalas dengan serangan udara. Bentrokan intensif selama berhari-hari menyebabkan puluhan orang tewas.

Negara-negara tetangga di Asia Tenggara tersebut sebelumnya telah mencapai "gencatan senjata segera dan tanpa syarat" yang ditengahi oleh Presiden Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Namun, ketegangan terus meningkat.

Pekan ini, kekerasan meluas ke setidaknya enam provinsi di timur laut Thailand dan lima provinsi di utara dan barat laut Kamboja. Kedua negara telah memperebutkan kedaulatan teritorial di sepanjang perbatasan darat sepanjang 800 km selama lebih dari satu abad, sejak perbatasan kedua negara ditetapkan setelah pendudukan Perancis di Kamboja.(*)
Baca Juga
Berita Terbaru
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
  • Thailand-Kamboja Sepakat Hentikan Pertempuran
Posting Komentar
Tutup Iklan