Scroll untuk melanjutkan membaca

Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar

Karawang : Nilai tukar rupiah bergerak melemah tipis terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Jumat, 5 Desember 2025 pagi.

Foto ilustrasi

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.06 WIB, rupiah berada di posisi Rp16.657 per dolar AS, turun 0,02% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.

Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi, menyebut pelemahan ini dipengaruhi kombinasi faktor eksternal dan internal.

Faktor Eksternal Dorong Pelemahan Rupiah

Dari sisi eksternal, indeks dolar AS melemah seiring meningkatnya spekulasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed).

Data ekonomi AS menunjukkan ruang bagi ekspektasi penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed 9–10 Desember. Peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin diperkirakan mendekati 90% menurut CME FedWatch.

Beberapa indikator ekonomi AS yang memicu sentimen tersebut yakni, aporan ketenagakerjaan ADP: jumlah tenaga kerja sektor swasta berkurang 32.000 pada November, jauh di bawah ekspektasi, dan Indeks jasa ISM: mencatat ekspansi lebih moderat dengan indikator melemah.

Pasar kini menunggu Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), inflasi acuan The Fed yang dijadwalkan rilis Jumat. Data ini akan menjadi penentu arah kebijakan suku bunga jangka pendek.

Ketidakpastian juga meningkat setelah laporan media menyebut pemerintah AS membatalkan wawancara dengan beberapa kandidat pengganti Jerome Powell, memunculkan spekulasi bahwa Kevin Hassett bisa menggantikan Powell dengan pendekatan moneter lebih dovish.

Sementara itu, ketegangan global kembali meningkat. Ukraina menyerang pipa minyak Druzhba di Tambov, Rusia, untuk kelima kalinya. Pipa ini menjadi jalur pasokan minyak ke Hongaria dan Slovakia. Perundingan damai antara perwakilan Trump dan Kremlin juga kembali berakhir tanpa kemajuan signifikan.

Tantangan Ekonomi Dalam Negeri

Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5%–5,1% pada 2025, lebih rendah dari target 5,2% dalam Asumsi Ekonomi Makro APBN 2025. Proyeksi pertumbuhan 2026 diperkirakan meningkat menjadi 5,2%.

Untuk mendorong aktivitas ekonomi, pemerintah perlu mempercepat realisasi belanja negara, dengan target penyerapan sekitar Rp934 triliun dalam dua bulan terakhir 2025 agar tercapai outlook fiskal.

Kuartal IV-2025 diperkirakan mencatat pertumbuhan 5,08%, sedikit meningkat dari kuartal sebelumnya 5,04%, didukung konsumsi selama periode Natal dan Tahun Baru.

Namun, ekonomi global masih menghadapi fluktuasi akibat tarif resiprokal AS dan perlambatan permintaan dunia.

Beberapa indikator awal menunjukkan perbaikan, antara lain:
•⁠ ⁠Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik menjadi 53,3.
•⁠ ⁠Indeks keyakinan konsumen mencatat posisi tertinggi dalam lima bulan terakhir.(*)
Baca Juga
Tag:
Berita Terbaru
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
  • Jumat Pagi Rupiah Dibuka Melemah Rp16.657 per Dolar
Posting Komentar
Tutup Iklan