Karawang : Setidaknya tujuh orang tewas, termasuk tiga warga negara Amerika Serikat, setelah longsoran salju menyapu sebuah kamp di Gunung Yalung Ri, Nepal, Senin (3/11).
![]() |
| Tragedi Himalaya: Tujuh Orang Tewas Termasuk Warga Kanada dan Italia; Empat Lain Hilang, Operasi Penyelamatan Terhambat Cuaca Buruk. |
Korban tewas lainnya termasuk dua pemandu Nepal, seorang warga Kanada, dan seorang warga Italia, menurut keterangan polisi setempat.
Insiden tragis ini terjadi ketika sekelompok lima pendaki dan 10 pemandu Nepal memulai pendakian di Yalung Ri dan tertimbun longsoran salju sekitar pukul 08:30 waktu setempat
Korban dan Upaya Penyelamatan
Gyan Kumar Mahato, seorang wakil pengawas polisi Nepal, mengonfirmasi kepada NBC News bahwa tiga warga negara AS, dua pemandu Nepal, serta seorang warga Kanada dan seorang warga Italia telah tewas.
Mahato juga menambahkan bahwa empat orang lainnya masih hilang dan empat orang mengalami luka-luka.
Dua pemandu Nepal juga tewas, bersama dengan seorang warga negara Kanada dan seorang warga negara Italia.
Upaya penyelamatan darat dan udara sempat terhambat parah oleh kondisi cuaca yang buruk. "Karena cuaca buruk, helikopter tidak bisa terbang dan penyelamatan berbasis darat tidak mungkin dilakukan," Jelas Gyan Kumar Mahato, wakil pengawas polisi Nepal, kepada NBC News
Meskipun sebuah helikopter akhirnya berhasil mencapai Desa Na di sebelah timur gunung, dan tim penyelamat darat telah dikerahkan, operasi penyelamatan di gunung setinggi 18.370 kaki (sekitar 5.600 meter) itu Kembali dilanjutkan hari ini Selasa (4/11) pagi waktu setempat.
Kamp tersebut berlokasi di ketinggian 16.070 kaki (sekitar 4.900 meter), menurut juru bicara Pasukan Polisi Bersenjata, Shailendra Thapa, kepada Reuters.
Fase Pencarian dan Risiko
Departemen Luar Negeri AS menyatakan pihaknya mengetahui laporan media mengenai kematian warga negara AS dalam longsoran salju hari Senin namun masih berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut.
Kami memantau situasi dengan cermat dan siap memberikan bantuan konsuler. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga semua pihak yang terkena dampak.
Alan Arnette, seorang ahli pendakian gunung dari Colorado yang pernah mendaki Gunung Everest, menyatakan kepada NBC News bahwa dengan penundaan operasi penyelamatan, kemungkinan besar operasi tersebut akan berubah menjadi operasi pencarian (pemulihan jenazah).
Sekarang tertunda setidaknya 12 hingga 18 jam, yang hampir menghilangkan peluang untuk menemukan siapa pun untuk penyelamatan. Jadi, itu berubah menjadi operasi pemulihan, dan aturan nomor 1 dalam pemulihan adalah agar tim penyelamat tidak menjadi korban.
Arnette menekankan pentingnya bagi tim penyelamat untuk berhati-hati, mengevakuasi korban luka terlebih dahulu, dan kemudian mencari jenazah, jika memungkinkan.
Nepal, adalah gunung ke delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia termasuk Gunung Everest, yang populer di kalangan pendaki asing.
Meskipun musim semi adalah musim pendakian yang paling populer, banyak pendaki asing memilih puncak-puncak yang lebih kecil selama musim gugur, yang berada di antara bulan-bulan hujan monsun dan musim dingin.(*)

