Scroll untuk melanjutkan membaca

KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon

 Jakarta: Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Koswara, menegaskan bahwa Indonesia terus memperkuat aksi iklim berbasis laut melalui pengembangan pembiayaan blue carbon, pengelolaan ekosistem pesisir, dan kemitraan strategis lintas negara. Pernyataan ini ia sampaikan dalam rangkaian agenda Indonesia di COP 30 Belém, Brasil.(21/11/25).


Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Koswara

Koswara menyoroti bahwa Indonesia memandang ekosistem blue carbon termasuk mangrove dan lamun sebagai elemen kunci dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kedua ekosistem tersebut terbukti menjadi penyerap dan penyimpan karbon paling efektif, sekaligus menopang ketahanan dan ekonomi jutaan warga pesisir.

“Ekosistem ini bukan hanya penting untuk menekan emisi, tetapi juga menjadi fondasi penghidupan masyarakat pesisir. Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara terintegrasi dan kolaboratif,” ujar Koswara dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 November 2025.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah telah memperkuat komitmen tersebut melalui penyerahan Second Nationally Determined Contribution (SNDC) kepada Sekretariat UNFCCC. Untuk pertama kalinya, Indonesia memasukkan integrasi ekosistem blue carbon secara eksplisit ke dalam agenda mitigasi dan adaptasi perubahan iklim nasional.

Sebagai tindak lanjut, Indonesia meluncurkan Indonesia Blue Carbon Ecosystem Roadmap and Action Guide, yang menjadi acuan implementasi aksi nyata mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Dokumen tersebut memperlihatkan langkah strategis pemerintah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir sekaligus membuka potensi ekonomi baru.

Koswara juga menekankan perlunya instrumen pembiayaan inovatif, seperti credit blue carbon, blue bonds, dan platform investasi berbasis ekosistem. Menurutnya, skema pembiayaan hanya dapat efektif jika dibangun dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas lingkungan, sehingga mampu menarik kepercayaan mitra internasional dan investor.

Ia mengajak negara lain, lembaga pembangunan, serta organisasi filantropi untuk memperkuat kolaborasi dalam menutup kesenjangan pendanaan upaya konservasi blue carbon. Pertukaran pengalaman dan inisiatif lintas negara disebutnya menjadi kunci percepatan aksi iklim global.

“Melalui kemitraan yang inklusif dan mekanisme pembiayaan yang kredibel, kita dapat mempercepat aksi iklim yang lebih transformatif dan berkelanjutan,” tegas Koswara.

Pernyataan Koswara tersebut sekaligus sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menegaskan pentingnya peran Indonesia sebagai negara maritim besar dalam menawarkan solusi iklim dari laut untuk dunia.(*)
Baca Juga
Tag:
Berita Terbaru
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
  • KKP Tegaskan Komitmen Indonesia Perkuat Solusi Iklim Laut Berbasis Blue Carbon
Posting Komentar
Tutup Iklan