Jakarta :Hari ini, Satu tahun kepemimpinan Kabinet Merah Putih di bawah komando Presiden Prabowo Subianto telah menorehkan capaian yang tak terduga, bahkan diklaim sebagai salah satu perbaikan paling signifikan dalam sejarah bangsa. (20/10/25).
Berdasarkan data dari NEXT Indonesia Center bertajuk "Mengubah Indonesia" membongkar fakta-fakta akurat mengenai perbaikan drastis pada sejumlah indikator kesejahteraan rakyat, yang menjadi sorotan utama.
Hasil Riset ini menunjukkan, berbagai kebijakan yang memprioritaskan rakyat kecil mulai berbuah manis di lapangan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh NEXT Indonesia Center mencatat rekor penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang mengejutkan.
![]() |
| Era Baru Kesejahteraan: Menelisik Dampak 1 Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo pada Rakyat Paling Rentan |
Kemiskinan dan Pengangguran: Rekor Terendah Sepanjang Sejarah
Angka kemiskinan nasional pada Maret 2025 tercatat anjlok ke posisi 8,47%, sebuah level terendah yang pernah ada sepanjang sejarah Indonesia.
Pencapaian monumental ini setara dengan penyelamatan 1,37 juta jiwa dari garis kemiskinan, sehingga jumlah warga miskin kini menjadi 23,85 juta jiwa.
"Tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun ke posisi 8,47%, terendah sepanjang sejarah. Angka ini setara dengan penurunan jumlah warga miskin sebesar 1,37 juta jiwa, sehingga menjadi 23,85 juta jiwa," demikian tegas NEXT Indonesia Center dalam laporan risetnya.
Penurunan paling mencolok terjadi di wilayah pedesaan, menandakan efektivitas program penguatan ekonomi desa.
Senada dengan hal itu, sektor ketenagakerjaan juga mencatat prestasi yang mengagumkan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 hanya 4,76%, menjadikannya rekor terendah dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1995.
"Turunnya tingkat kemiskinan selaras dengan menciutnya tingkat pengangguran terbuka. Data BPS menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 mencapai 4,76%. Ini adalah angka terendah dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1995 yang mencapai 7,42%," lanjut laporan tersebut.
Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Rakyat Menguat
Bukan hanya angka makro, riset ini juga menyoroti progres program-program pro-rakyat yang menjadi ciri khas pemerintahan ini:
• Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 31,2 juta anak di seluruh Indonesia.
• Pendidikan Merata: Sebanyak 165 Sekolah Rakyat kini beroperasi, menampung 15.370 siswa dari keluarga prasejahtera. Presiden Prabowo sendiri menargetkan pembukaan 100 sekolah baru setiap tahun di wilayah-wilayah termiskin.
• Penguatan Ekonomi Desa: Tercatat 83.132 Koperasi Desa Merah Putih telah berdiri dengan lebih dari 1 juta anggota aktif, menjadi tulang punggung ekonomi desa.
• Kesehatan Gratis: Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah melayani 46,2 juta warga di 38 provinsi, menunjukkan komitmen pembangunan sumber daya manusia.
Pasar Modal Melompat, Perdagangan Melaju
Di tengah ketidakpastian global, fondasi ekonomi Indonesia menunjukkan kekuatan yang solid. Indonesia kini resmi menduduki posisi teratas di Asia Tenggara dalam kapitalisasi pasar modal.
Untuk pertama kalinya, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025, melampaui Singapura dan menjadikan BEI sebagai pasar modal terbesar di ASEAN.
"Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara," tulis NEXT Indonesia.
Tak hanya itu, kinerja perdagangan juga membanggakan. Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan tertinggi dalam tiga tahun terakhir, mencapai US$5,49 miliar pada Agustus 2025, menandakan daya saing industri nasional yang semakin tangguh.
Komitmen Memberantas 'Penyakit Berbahaya' Korupsi
Di bidang hukum, komitmen teguh terhadap pemberantasan korupsi juga tampak nyata. Dalam satu tahun terakhir, aparat penegak hukum berhasil mengembalikan uang negara sebesar Rp1,7 triliun dari rampasan hasil korupsi, lelang, dan penguasaan kembali kawasan hutan.
Secara total, Kabinet Merah Putih mampu menekan kerugian negara hingga Rp320,4 triliun dalam setahun terakhir. Kasus terbesar yang diungkap adalah korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina periode 2018-2023 yang merugikan negara Rp285 triliun.
Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto:
"Menurut saya, korupsi adalah penyakit. Ketika sudah mencapai stadium 4 seperti kanker, akan sangat sulit disembuhkan. Dalam sejarah, korupsi bisa menghancurkan negara, bangsa, dan rezim. Jadi, ya, saya bertekad untuk memberantas korupsi," ujar Prabowo.
Data data ini memperlihatkan bahwa satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah meletakkan landasan kuat untuk akselerasi kesejahteraan dan pembangunan ekonomi, menjadikan Indonesia melompat maju di tengah tantangan global.(*)





