Ramai Beras Oplosan, Tak Pengaruhi Penjualan Pedagang
Font Terkecil
Font Terbesar
Bandung: Ditengah maraknya isu beras oplosan, nyatanya memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang beras di pasar tradisional.
Seperti di utarakan Rahmat salah seorang penjual beras di pasar Kosambi Kota Bandung.(16/7/25).
Menurutnya, meski saat ini adanya isu beras oplosan, namun hal tersebut tidak mengurangi jumlah penjualan. Justru adanya isu tersebut membuat penjualan cukup meningkat.
“Positifnya, ya untuk pasar tradisional jadi si yang konsumen itu, banyak yang beralih ke pasar tradisional,”ungkapnya. Rabu (16/7/2025).
Hal itu dikarenakan beberapa produk beras yang diduga dioplos itu lebih banyak dijual di pasar modern dan supermarket. Sementara di pasar tradisional sendiri jarang menjual beras dengan kemasan lima kilogram.
“Jadi kepercayaannya itu, jadi menipis, ya beras-beras yang itu kan barang-barang yang dijual, oplosan itu kebanyakan di pasar modern, supermarket. Kalau di pasar tradisional kan, jarang-jarang yang dapet yang dijualan itu, yang pakai,” tutur Rahmat.
Rahmat juga mengungkap bahwa sejak adanya isu tersebut penjualannya menjadi naik hingga 60 persen dari hari-hari biasa. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang beralih membeli beras ke pasar tradisional.
“Ya lumayan, ada sekitar 40 sampai 60 persen,” cetus dia.
Meski begitu iapun meminta pemerintah untuk memperketat pengawasan agar masyaraka tidak di rugikan, dengan adanya beras oplosan.(*)