Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Buka Retret Gelombang Kedua, Mendagri Keras Ingatkan Soal Ini... ?

 Sumedang :Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi membuka kegiatan retret kepala daerah gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat pada hari Senin, 23 Juni 2025 hari ini.

Buka Retret Gelombang Kedua, Mendagri Ingatkan Soal Izin Tugas Luar Negeri

Dimana, acara tersebut akan berlangsung selama 5 hari mulai dari tanggal 22–26 Juni 2025.

Selain itu, ia juga mengingatkan para peserta harus mengikuti aturan yang berlaku, termasuk soal izin bepergian ke luar negeri.

"Aturan ini bukan saya yang buat. Dalam ketentuan umum, disebutkan bahwa yang dimaksud menteri adalah Mendagri. Jadi izin ke luar negeri memang harus melalui Mendagri," ujarnya.

Tito juga menyoroti pelanggaran yang pernah dilakukan oleh Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang bepergian ke luar negeri tanpa izin. Ia mengingatkan agar kepala daerah lain tidak mengulangi hal serupa.

"Baru saja retret digelar, tapi sudah ada yang melanggar. Salah satunya ya, Bupati Indramayu. Meninggalkan tugas tanpa izin," kata Tito.

Ia kembali mengingatkan bahwa kepala daerah dilarang meninggalkan wilayah kerja selama tujuh hari berturut-turut atau akumulasi satu bulan tanpa persetujuan Mendagri.

Lebih lanjut, Tito menyampaikan apresiasinya atas antusiasme para kepala daerah dalam mengikuti kegiatan tersebut. Ia menyebut lebih dari 90 persen peserta hadir secara langsung.

Selain itu, ia mengaku puas atas pelaksanaan retret gelombang kedua ini.

“Saya merasa sangat senang, gembira, dan puas dengan penyelenggaraan pembukaan dan kegiatan lainnya,” ujar Tito

Lebih lanjut, juga membeberkan alasan memilih Jatinangor menjadi lokasi retret gelombang kedua. Dimana, ini merupakan hasil pertimbangan matang dan arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
?Tak hanya itu, ia mengatakan jika Presiden Prabowo juga telah memberikan kewenangan kepada pihaknya untuk menentukan apakah kegiatan akan dilaksanakan di Magelang atau Jatinangor.

“Kali ini kami pilih Jatinangor karena lebih dekat dengan Jakarta. Para menteri yang menjadi narasumber sibuk, dan dengan jarak ini mereka bisa datang dan kembali di hari yang sama, apalagi sekarang ada Whoosh (kereta cepat Jakarta-Bandung),” jelas Tito.

Selain faktor jarak, fasilitas yang dimiliki IPDN Jatinangor juga menjadi pertimbangan penting. Kampus tersebut dinilai sebagai lembaga pendidikan pemerintahan terbesar di Indonesia, dengan kelengkapan fasilitas mulai dari ruang kelas, sistem suara, asrama, ruang makan, hingga tempat tidur.

“Kita akan coba dulu kali ini, nanti bisa kita bandingkan mana yang lebih baik, apalagi ke depan akan ada retret untuk para sekretaris daerah (sekda),” pungkasnya.(*)

Hide Ads Show Ads