Puan Bahas Perdamaian Dunia dalam Pertemuan Bilateral Konferensi PUIC ke-19
Jakarta : Pada hari kedua pelaksanaan konferensi Persatuan Parlemen negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau PUIC ke-19 di Gedung DPR RI, Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen dari sejumlah negara OKI. Salah satu topik utama yang dibahas adalah isu perdamaian dunia, khususnya terkait dengan dukungan untuk Palestina.(13/5/25)
Pada Selasa pagi hingga siang ini (12/5/2025), Puan mengadakan pertemuan terpisah dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali; Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam; Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali; serta Wakil Ketua DPR Republik Ceko, Jan Skopecek, yang hadir sebagai negara observer dalam konferensi tersebut.
Dalam setiap pertemuan bilateral tersebut, Puan menyampaikan pentingnya komitmen negara-negara dunia untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, yang menjadi isu utama dalam konferensi ini. Puan juga menekankan pentingnya penghentian perang di Gaza dan menjamin akses bantuan kemanusiaan yang cukup bagi rakyat Palestina.
![]() |
Puan Bahas Perdamaian Dunia dalam Pertemuan Bilateral Konferensi PUIC ke-19 |
“Penyelesaian konflik Palestina-Israel adalah tanggung jawab bersama. Sebagai anggota OKI, kita harus memberikan perhatian penuh dan mendukung upaya perdamaian melalui semua saluran yang ada, termasuk parlemen,” tegas Puan.
Selain isu Palestina, Puan juga membahas masalah perdamaian dan stabilitas global serta pentingnya hubungan antarbangsa yang harmonis. Dalam pertemuan dengan Ibrahim Boughali, Puan mengingatkan tentang hubungan historis Indonesia dan Aljazair, yang dimulai sejak Presiden Soekarno mendukung kemerdekaan Aljazair pada 1962.
Pertemuan dengan Ketua Parlemen Bahrain juga mencakup pembahasan perlindungan terhadap WNI di luar negeri, khususnya di Bahrain, yang memiliki sekitar 6.900 WNI bekerja di sektor informal. Puan memberikan apresiasi atas upaya perlindungan yang dilakukan oleh Pemerintah Bahrain.
Sementara itu, dalam diskusi dengan Ketua Dewan Syura Oman, Puan menyoroti hubungan diplomatik antara Indonesia dan Oman yang telah terjalin sejak 1978. Ia berharap kedua negara dapat melanjutkan Forum Konsultasi Politik II yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
Puan juga menegaskan pentingnya kerja sama antara parlemen negara OKI untuk membangun dunia yang lebih adil, damai, dan sejahtera. Konferensi PUIC ke-19, yang berlangsung dari 12 hingga 15 Mei 2025, menjadi momen bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam diplomasi global di kalangan negara-negara Islam.
![]() |
Puan Bahas Perdamaian Dunia dalam Pertemuan Bilateral Konferensi PUIC ke-19 |
Indonesia Terus Dukung Palestina dan Perdamaian Global
Di luar pertemuan bilateral tersebut, Puan juga mengungkapkan bahwa Indonesia akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Dalam hal ini, Puan mengajak negara-negara peserta PUIC untuk bersatu dalam menghadapi tantangan-tantangan global dan mendesak dunia untuk memperhatikan perjuangan rakyat Palestina.
Wakil Ketua BKSAP DPR, Irine Yusiana Roba Putri, yang mendampingi Puan dalam pertemuan bilateral tersebut, menambahkan bahwa Indonesia akan terus memperjuangkan hak-hak Palestina di forum internasional.
“Ibu Ketua DPR telah menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Kita akan terus memperjuangkan perdamaian di Palestina dan di seluruh dunia,” ujar Irine.
Puan juga menekankan bahwa PUIC sebagai platform parlemen negara-negara Islam memiliki peran penting dalam memperjuangkan perdamaian dunia dan menanggulangi isu-isu kemanusiaan. Oleh karena itu, ia berharap konferensi ini dapat menghasilkan kesepakatan yang membawa dampak positif bagi dunia, termasuk untuk Palestina.
Dengan peran aktif Indonesia sebagai tuan rumah dan Presiden PUIC ke-19, Puan berharap konferensi ini dapat menggalang solidaritas global yang lebih kuat untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.(*)