Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Gedung Negara Banten Hidupkan Tradisi Sasapton Budaya

 Serang: Gedung Negara Gubernur Banten kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga menjadi ruang publik yang aktif menyuarakan kebudayaan.


Setiap Sabtu sore, berbagai komunitas budaya dan tokoh masyarakat berkumpul dalam forum Sasapton, untuk berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai isu-isu budaya dan pembangunan daerah.

Penggagas sekaligus budayawan Banten, Rohendi, yang terinspirasi dari tradisi Kesultanan Banten sebagaimana tercatat dalam naskah Babad Banten. Dulu, Sultan Banten keluar dari Istana Surasowan setiap Sabtu untuk menyapa rakyat dan menyaksikan latihan prajurit.

Kini, semangat itu diterjemahkan menjadi forum intelektual yang mengasah pemikiran dan memperkuat literasi budaya.

“Kami ingin menghidupkan kembali semangat dialog Sultan Banten dalam bentuk modern. Sasapton adalah latihan berpikir, bukan berperang, demi masa depan Banten yang berbudaya dan bermartabat,” ucap Rohendi, Jumat (9/5/2025).

Selain itu ide kegiatan Sasapton lahir dari obrolan santai antara Gubernur Banten Andra Soni, Plt. Sekda Banten Nana Supiana, serta sejumlah tokoh komunitas seperti Mang Ripin dari Asosiasi Fotografi dan Asep Wahyuningrat dari Asosiasi Rudat Banten.

Dari perbincangan tersebut muncul gagasan untuk menghidupkan Gedung Negara sebagai ruang publik yang inklusif dan bernuansa budaya.

Hingga awal Mei 2025, Sasapton telah digelar dalam dua edisi diskusi dan dua event budaya. Topik yang diangkat meliputi “Baduy Hari Ini” dan “Jelang Seba Baduy”, yang selaras dengan berlangsungnya ritual Séba oleh 1.769 warga Baduy di lokasi yang sama. Forum ini menjadi ruang apresiasi sekaligus refleksi terhadap kekayaan budaya lokal.
Ilustrasi alat musik yang menjadi pengiring utama dalam lagu-lagu daerah dan tarian tradisional Banten. (Foto : Freepik).

Kegiatan Sasapton Jilid 3 juga akan digelar Sabtu, 10 Mei 2025 di Gedung Negara Gubernur Banten, mengangkat tema “Mengenal Lagu Daerah Provinsi Banten”. Dalam acara ini, masyarakat diajak untuk lebih mengenal dan mengapresiasi kekayaan musik tradisional Banten yang mulai jarang dikenal oleh generasi muda.(*)

Hide Ads Show Ads