Candi Budha, Terdapat Nilai Edukasi Tataran Pencapaian Manusia

Semarang : Candi Buddha adalah bangunan suci yang digunakan sebagai tempat pemujaan dan peribadatan dalam agama Buddha. Candi ini memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari candi Hindu.

Perbedaan tersebut ada pada puncak stupa, relief yang menceritakan kisah Buddha, dan letak candi utama di tengah yang dikelilingi candi perwara. Candi Buddha juga berfungsi sebagai tempat menyimpan relik Buddha, tempat tinggal para biksu dan biksuni, serta tempat pemujaan Buddha dan Bodhisatwa. 

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), terdapat perbedaan fungsi candi dalam agama Hindu dan Buddha.

Dalam agama Hindu, candi berasal dari salah satu nama untuk Dewi Maut atau Dewi Durga Candika, yang berfungsi sebagai sarana penghormatan orang yang telah meninggal. 

Lain halnya dengan candi dalam agama Buddha digunakan sebagai sarana pemujaan dan untuk memuliakan dewa-dewanya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya stupa dalam bangunan candi agama Buddha.

Tiga Unsur Terpenting Candi

Bangunan candi memiliki unsur terpenting, di antaranya:

1. Kaki candi melambangkan alam bawah tempat manusia hidup dan berada yang terikat dengan hawa nafsu.

2.Tubuh candi melambangkan alam tempat manusia yang sudah meninggalkan sifat duniawinya dan dalam keadaan suci yang terikan dengan rupa.

3. Puncak candi melambangkan alam atas tempat dewa-dewa berada. 

Bentuk puncak candi Buddha seperti kubus atau disebut dengan stupa. Pada candi Budha, ketiga struktur pada candi memiliki nama: 

1. Kamadhatu, yaitu menggambarkan manusia penuh dengan dosa

2. Rupadhatu, yaitu kehidupan manusia yang penuh dengan hawa nafsu

3. Arupadhatu, yaitu manusia yang mencapai nirwana.

Relief dan arca candi Budha

Relief pada candi Budha menggambarkan kisah-kisah Buddha seperti Jataka, Lalitavistara, dan lain-lain.

Bangunan utama candi Buddha bersifat mandala konsentris. Bangunan ini terletak tepat di tengah kompleks candi dan dikelilingi candi-candi perwara yang lebih kecil dalam barisan yang rapi. 

Candi Buddha juga terdapat arca yang melambangkan esederhanaan, yaitu Dyani-Buddha, Manusi-Buddha, serta Dhyani-Bodisattwa. Biasanya arca ini disimbolkan dengan sikap tangan atau mudra sebagai bentuk ajakan kemuliaan. 

Pintu candi Buddha biasanya menghadap timur, pada bagian pintunya disertai dengan kepala Kala dengan posisi mulut menganga tanpa rahang bawah. 

Contoh candi Budha di Indonesia

Contoh candi Buddha yang ada di Indonesia adalah Candi Borobudur, yang dahulu pernah menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.(*)