Anggaran PJU Tembus Ratusan Miliar, KDM: Itu Wajar
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi soal isu anggaran tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dinilai terlalu besar hingga mencapai Rp 461 miliar.(17/5/25).
Menurut Dedi, hal itu dianggap wajar mengingat banyaknya ruas jalan provinsi di Jawa Barat yang tidak dilengkapi dengan PJU serta fasilitas keselamatan jalan lainnya.
“Ya gak gimana-gimana ya harus dikerjakan dan kemudian nanti jalan-jalan di Jawa Barat itu kan gelap ya kita perlu dong jalan di Jawa Barat itu ada penerangannya Ada CCTV-nya. Kemudian juga drainasenya dengan baik, ada pengaman jalannya, ada garis jalannya itu standar keamanan,” ungkap Dedi saat ditemui di Bale Pakuan Bandung, Jumat (16/5/2025) petang.
Disinggung terkait anggaran pergeseran yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan pembahasan bersama DPRD Jawa Barat sebelumnya, Dedi menegaskan bahwa pergeseran anggaran itu merupakan kewenangan dirinya dan sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri.
“Ya pergeseran bukan hanya di PJU di jalan aja, semua juga pergeseran dan itu dibolehkan. Semua pergeseran itu sudah mendapat rekomendasi dari Mendagri,” tegas Dedi.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pergeseran anggaran yang cukup besar tidak hanya dilakukan untuk anggaran tiang PJU, namun juga termasuk kebutuhan anggaran lainnya. Seperti anggaran IT sebesar Rp 930 miliar yang digeser untuk anggaran pembangunan sekolah. Selain itu ia juga mencontohkan pergeseran anggaran TIK sekolah di Jawa Barat yang dinilai tidak terlalu bermanfaat dan digeser untuk pembangunan ruang kelas baru di sekolah terpencil.
“Anggaran IT misalnya, hampir 930 miliar digeserin jadi bangunan dan inget ya bangunan yang rame 1,2 triliun itu adalah bangunan gedung kantor, bangunan sekolah bukan satu bangunan yang tersebar di seluruh Jawa Barat,” kata Dedi.
“Dan yang 1,7 triliun yang itu anggaran untuk daerah itu kan anggaran yang dari TIK, TIK itu yang selama ini manfaatnya kurang tapi dianggarkannya selalu ratusan miliar bahkan triliun mana yang lebih manfaat? Bikin gedung sekolah apa bikin TIK?,” pungkas dia.(*)