Karawang: Nilai tukar Rupiah berisiko melemah terhadap Dolar AS hari ini, Selasa (25/11/2025). Pada penutupan perdagangan Rupiah, Senin (24/11/2025), sempat menguat 0,10 persen atau 17 poin menjadi Rp16.699 per Dolar AS.
 |
| Lembaran uang rupiah emisi tahun 2022 (Foto: Dokumentasi Bank Indonesia) |
"Kemungkinan Rupiah mengalami depresiasi tipis hari ini ke posisi Rp16.720 per dolar AS. Ada sejumlah faktor yang dapat mendorong depresiasi rupiah," kata Analis Pasar Uang, Fikri C. Permana dalam analisisnya, Selasa (25/11/2025).
Rupiah Lanjutkan Penguatan Jadi Rp16.699 per Dolar AS
IHSG Tembus Rekor Baru Lagi di Level 8.570
Salah satunya, kata Fikri, meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed bulan Desember 2025 mendatang. Ekspektasi meningkat setelah pernyataan pejabat the Fed Christopher Waller dan John Williams yang dovish (lunak).
"Indeks dolar terus menguat dan mencapai level 100,25 pada Senin kemarin. Level ini menjadi level tertinggi Dolar AS dalam enam bulan terakhir," ucap Fikri.
Penguatan Dolar AS menambah risiko bagi pelemahan mata uang Rupiah, dan mata uang utama dunia lainnya. Diantaranya, mata uang Euro dan Yen Jepang yang ikut tertekan oleh penguatan Dolar AS.
"Kondisi fiskal yan kurang baik di wilayah Uni Eropa, membuat euro melemah. Sedangkan pelemahan yen Jepang dipengaruhi intervensi fiskal yang besar oleh pemerintah Jepang," ujar Fikri.
Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah akan dipengaruhi oleh perkembangan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Lelang Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) juga menjadi faktor yang dapat mendorong atau makin melemahkan Rupiah.(*)
