Scroll untuk melanjutkan membaca

Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir

 Jakarta : Pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan berakhirnya status Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe 2 setelah upaya penanggulangan masif yang dilakukan sejak 2022. Lebih dari 60 juta dosis imunisasi polio tambahan telah diberikan kepada anak-anak selama periode respons KLB.(21/11/25).

Foto ilustrasi pemberian vaksin polio

Sejak Juni 2024, tidak ditemukan lagi virus polio baik pada anak maupun di lingkungan, menandai keberhasilan upaya penghentian penularan.

“Kita berhasil menghentikan penyebaran polio berkat kerja keras tenaga kesehatan, komitmen orang tua, masyarakat, serta dukungan berbagai mitra. Namun kita tetap harus waspada karena kesenjangan cakupan imunisasi masih terjadi di sejumlah provinsi,”kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan yang tertulis, Jumat, 21 November 2025.

Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Saia Ma’u Piukala, menyambut pencapaian Indonesia sebagai langkah penting menuju dunia bebas polio. Ia mengingatkan seluruh negara di kawasan agar tetap waspada dan terus memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

KLB polio tipe 2 pertama kali terdeteksi di Aceh pada Oktober 2022 dan kemudian menyebar ke beberapa provinsi, termasuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Kasus terakhir dilaporkan dari Papua Selatan pada 27 Juni 2024.

Sebagai respons, pemerintah melaksanakan dua putaran imunisasi tambahan menggunakan vaksin nOPV2 dari akhir 2022 hingga kuartal ketiga 2024. Cakupan imunisasi rutin pun meningkat, dengan capaian vaksin polio inaktif (IPV) dosis kedua naik dari 63% pada 2023 menjadi 73% pada 2024.

Untuk mempercepat peningkatan cakupan IPV, Kemenkes memperkenalkan vaksin heksavalen yang menggabungkan DPT-HB-Hib dan IPV dalam satu suntikan. Vaksin ini melindungi dari enam penyakit: polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, serta pneumonia dan meningitis akibat Hib. Program dimulai Oktober 2025 di DIY, NTB, Bali, dan enam provinsi di Tanah Papua, sebelum diperluas secara nasional tahun berikutnya.

Indonesia juga memperkuat surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) dengan deteksi yang lebih sensitif dan peningkatan kualitas pengambilan spesimen. Tiga kali penilaian Outbreak Response Assessment (OBRA) oleh tim independen global pada 2023–2025 menyimpulkan bahwa upaya respons Indonesia memenuhi standar internasional dan tidak ditemukan kasus baru, sehingga WHO menyatakan KLB Polio telah resmi berakhir.

Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dengan WHO, UNICEF, UNDP, CHAI, Rotary International, serta dukungan tenaga kesehatan dan masyarakat di berbagai daerah.

Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, menegaskan pentingnya menjaga momentum.

“Keberhasilan ini menunjukkan apa yang bisa dicapai ketika masyarakat, tenaga kesehatan, dan mitra bersatu. Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi yang mereka butuhkan,”ujar Maniza.

Dengan ditutupnya status KLB Polio, pemerintah menegaskan komitmen memperkuat imunisasi rutin, meningkatkan surveilans, mendorong kolaborasi lintas sektor, 
Baca Juga
Berita Terbaru
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
  • Resmi Indonesia Nyatakan KLB Polio Telah Berakhir
Posting Komentar
Tutup Iklan