Scroll untuk melanjutkan membaca

Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas

 Karawang : Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pentingnya perputaran stok beras dalam jangka waktu maksimal enam bulan. Kebijakan ini dinilai menjadi langkah ideal untuk memastikan beras yang diterima masyarakat tetap segar, berkualitas, dan layak konsumsi.(2/11/25).

Foto: Beras eceran di pasaran
Foto: Beras eceran di pasaran

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy menjelaskan bahwa pembatasan waktu penyimpanan tersebut dilakukan untuk menjaga mutu beras yang beredar di pasar maupun yang disalurkan lewat program pemerintah.

"Perputaran stok maksimal enam bulan adalah upaya agar masyarakat menerima beras dalam kondisi terbaik," kata Sarwo, dikutip dari Antaranews, pada Minggu, 2 November 2025.

Sarwo menyambut baik arahan Komisi IV DPR RI, khususnya Ketua Komisi IV Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, yang meminta Perum Bulog memastikan rotasi stok di gudang tidak berlangsung terlalu lama.

Menurutnya, perhatian DPR menjadi dorongan penting bagi semua pihak di sektor pangan untuk memperbaiki tata kelola logistik dan distribusi beras nasional.

"Arahan Ibu Titiek agar stok beras tidak terlalu lama disimpan merupakan masukan konstruktif dan sejalan dengan kebijakan kami menjaga kualitas beras nasional," tutur Sarwo.

Lebih lanjut, Bapanas terus memperkuat koordinasi dengan Bulog dalam mempercepat penyaluran beras melalui berbagai skema, seperti program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta bantuan pangan. 

Ia mengapresiasi langkah Bulog yang memperluas saluran distribusi hingga ke berbagai kementerian, lembaga, koperasi, dan pemerintah daerah.

"Sinergi ini tidak hanya menjaga stabilitas harga, tapi juga memperlancar sirkulasi stok agar gudang bisa segera menyerap hasil panen petani pada musim berikutnya," jelas Sarwo.

Hingga akhir Oktober 2025, stok beras nasional yang dikelola Bulog mencapai 3,9 juta ton, mendekati rekor tertinggi 4,2 juta ton yang tercatat pada Juni 2025.

Pencapaian itu disebut menjadi indikator penting kekuatan cadangan pangan nasional, namun tetap perlu diimbangi dengan pengelolaan stok yang dinamis agar kualitasnya tidak menurun.

"Prinsip kami, stok beras harus kuat, aman, dan cukup, tapi juga mutunya harus tetap terjaga," tegas Sarwo.

Sebelumnya, Titiek Soeharto saat melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog Batubulan, Gianyar, Bali, menyoroti pentingnya menjaga mutu beras yang disalurkan kepada masyarakat. Ia memuji kinerja Bulog yang mampu menjaga stok nasional di level aman, namun mengingatkan agar jumlah yang besar tidak mengorbankan kualitas.

"Beras yang sudah lama disimpan sebaiknya segera disalurkan, sementara yang mutunya menurun bisa dicampur dengan beras berkualitas lebih baik agar tetap layak untuk program bantuan," ucap Titiek.(*)
Baca Juga
Berita Terbaru
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
  • Bapanas Pastikan Stok Beras Berputar Maksimal Enam Bulan untuk Jaga Kualitas
Posting Komentar
Tutup Iklan