Stasiun Bekasi Kini Jadi Titik Integrasi Transportasi Urban
Bekasi: Stasiun Bekasi kini menjadi simpul utama transportasi di timur Jakarta yang berfungsi ganda. Ia digunakan oleh Commuter Line, atau dikenal dengan kereta rel listrik (KRL), dan Kereta Api Jarak Jauh.(16/5/25)
Keberadaannya penting bagi mobilitas urban dan antarkota melalui distribusi arus penumpang pada koridor timur. Peningkatan pengguna Stasiun Bekasi tak terlepas dari fungsinya yang kini lebih kompleks dan strategis.
“Bekasi kini tak hanya menjadi kota penyangga, tapi pusat pergerakan. Perannya dalam sistem Commuter Line maupun kereta jarak jauh sangat penting dalam mendistribusi arus penumpang di koridor timur,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Kamis (15/5/2025).
Data operasional menunjukkan Commuter Line Stasiun Bekasi melayani 9.426.792 keberangkatan pada 2023 dan 10.890.061 keberangkatan pada 2024. Sementara, kedatangan penumpang Commuter Line turun dari 10.299.789 pada 2024 sebesar 9,3 persen.
Pada periode Januari–April 2025, keberangkatan Commuter Line mencapai 3.575.241 penumpang atau lebih dari 32 persen total keberangkatan 2024. Kedatangan pada periode yang sama tercatat 3.391.138 penumpang, menandakan tren pertumbuhan pengguna yang berkelanjutan.
Penumpang KA Jarak Jauh Stasiun Bekasi naik dari 855.538 pada 2023 menjadi 1.155.880 pada 2024, tumbuh 35,1 persen. Pada Januari–April 2025, 423.604 penumpang KA Jarak Jauh menggunakan layanan Stasiun Bekasi, setara 36,6 persen capaian tahun sebelumnya.
Fasilitas baru meliputi gedung seluas 3.600 meter persegi, dilengkapi dengan ruang tunggu ber-AC, fasilitas disabilitas, lift, dan eskalator. Musala, mesin tiket, dan tanda-tanda digital juga tersedia untuk kenyamanan penumpang.
Stasiun Bekasi terintegrasi dengan Trans Patriot, angkot lokal, ojek daring, dan terminal bus kota. Integrasi ini memudahkan akses penumpang dari Bekasi hingga Cikarang tanpa harus berganti moda sulit.
Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai–Cikarang memisahkan jalur Commuter Line dan KA Jarak Jauh untuk meningkatkan kapasitas layanan. Kepala PR KAI mengatakan DDT meningkatkan frekuensi layanan dan keandalan waktu tempuh kereta.
KAI, DJKA Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Kota Bekasi berkoordinasi mengembangkan Stasiun Bekasi secara jangka panjang. Fokus pengembangan mencakup keamanan, tata ruang TOD, dan penyesuaian layanan sesuai kebutuhan warga sekitar.
Lintas Cikarang Line melayani 26.534.509 pengguna Commuter Line pada Januari–April 2025, memperkuat koridor Bekasi–Cikarang. Angka ini menegaskan peran stasiun sebagai jalur utama mobilitas harian timur Jakarta ke pusat.(*)