Jembatan Gantung Garuda Akhiri Isolasi Warga Pekon Umbar
Lampung: Deru air sungai yang selama bertahun-tahun menjadi batas kehidupan warga Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, kini tak lagi menakutkan. (31/12/25).
![]() |
| Di atas aliran deras itu, Jembatan Gantung Garuda berdiri kokoh, menjadi akses penghubung yang selama ini dinanti masyarakat. |
Di atas aliran deras itu, Jembatan Gantung Garuda berdiri kokoh, menjadi akses penghubung yang selama ini dinanti masyarakat.
Suasana Pekon Umbar tampak berbeda saat peresmian jembatan. Puluhan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi.
Sebagian datang bersama anak-anak, sementara yang lain berdiri lama menatap jembatan, seolah memastikan bahwa bangunan yang kini terbentang di hadapan mereka benar-benar nyata.
Selama ini, sungai bukan sekadar bentang alam, tetapi juga penghalang aktivitas warga. Saat air surut, sungai masih bisa dilintasi. Namun ketika hujan turun dan arus meninggi, perjalanan menuju sekolah, kebun, hingga fasilitas kesehatan kerap tertunda bahkan terhenti.
Juwita, salah seorang warga, mengenang masa-masa sulit ketika anak-anak harus menunggu lama atau batal berangkat sekolah karena sungai tak dapat diseberangi.
“Kami bersyukur sekali. Anak-anak sekolah itu susah kalau mau menyeberang sungai, apalagi kalau ada warga yang sakit. Sekarang kami merasa lebih aman,” ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden, TNI, dan jajaran Kodam XXI/Radin Inten yang telah menghadirkan jembatan tersebut. Bagi warga, Jembatan Gantung Garuda adalah jawaban atas kebutuhan paling mendasar.
Panglima Kodam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, pembangunan jembatan ini merupakan wujud kehadiran negara di wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
“Ini perintah Presiden untuk membuka akses, mempercepat pembangunan, serta mendorong perekonomian masyarakat. Anak-anak harus bisa sekolah dengan aman dan warga mudah beraktivitas,” kata Kristomei.
Jembatan sepanjang 120 meter itu dibangun dalam waktu relatif singkat, sekitar enam hari, dengan melibatkan gotong royong masyarakat setempat. Hal tersebut membuat jembatan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga hasil kebersamaan warga Pekon Umbar.
“Tidak ada kesulitan berarti dalam pembangunan. Kami berharap masyarakat menjaga jembatan ini karena manfaatnya sangat besar,” tambahnya.
Bupati Tanggamus Mohammad Saleh Asnawi yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas peran TNI dalam pembangunan infrastruktur daerah. Ia menilai Jembatan Gantung Garuda akan menjadi penggerak baru roda ekonomi masyarakat.
“Jembatan ini diharapkan membuka akses yang selama ini terhambat, sehingga perekonomian dan pembangunan masyarakat bisa tumbuh lebih cepat,” ujarnya.
Kini, Jembatan Gantung Garuda tidak hanya menghubungkan dua sisi sungai. Jembatan ini juga menghubungkan harapan, dari rumah ke sekolah, dari kebun ke pasar, serta dari keterisolasian menuju masa depan yang lebih terbuka bagi warga Pekon Umbar (*).

