Danantara Kebut Pembangunan Huntara di Aceh Tamiang, Awal Januari Presiden Prabowo Kembali Mendatangi Lokasi Bencana Sumatera
Jakarta : Danantara terus mempercepat pembangunan ratusan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.(29/12/25).
Pembangunan huntara ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam pemulihan pascabencana.
Tenaga Ahli Danantara, Khairul Jasmi, menegaskan pembangunan huntara merupakan kewajiban negara dalam memberikan perlindungan dan tempat tinggal sementara bagi masyarakat terdampak bencana.
“Pembangunan huntara ini bukan sekadar imbauan, tetapi kewajiban pemerintah kepada para korban,” kata Khairul Jasmi, dikutip Senin, 29 Desember 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Aceh Tamiang pada 1 Januari 2026. Salah satu agenda utamanya adalah meninjau langsung progres pembangunan huntara sekaligus bertemu dengan para korban banjir.
“Presiden akan melihat langsung pembangunan huntara dan bertemu dengan para korban banjir,” ujarnya.
Dikerjakan Tujuh BUMN Karya
Proyek pembangunan huntara tersebut merupakan hasil kolaborasi tujuh BUMN Karya yang dikoordinasikan oleh PT Hutama Karya di bawah naungan Danantara.
Untuk mempercepat proses pembangunan, para pekerja dikerahkan selama 24 jam dengan sistem kerja bergiliran.
“Kami bekerja 24 jam dengan sistem shift. Selain mendatangkan teknisi dari berbagai daerah, kami juga merekrut sekitar 100 tenaga kerja lokal untuk membangun sekitar 120 unit huntara,” ujar Kepala Divisi Infrastruktur 2 PT Adhi Karya, Rony.
Fasilitas Huntara dan Data Pengungsi
Setiap unit huntara dirancang dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, serta dilengkapi instalasi listrik dan air bersih. Huntara tersebut diperuntukkan bagi para pengungsi yang hingga kini masih membutuhkan tempat tinggal sementara.
Saat ini, jumlah pengungsi di Aceh Tamiang tercatat mencapai sekitar 150.000 orang.
“untuk merekalah Huntara dibangun agar mereka dapat tinggal dengan layak selama masa pemulihan,” tambah Khairul Jasmi.
Dampak Bencana di Aceh
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu, 27 Desember 2205, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh menyebabkan 511 orang meninggal dunia, 31 orang dinyatakan hilang, dan sebanyak 429.557 warga terpaksa mengungsi.
Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan terus melakukan upaya penanganan darurat dan pemulihan untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana.(*)



