Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Bethlehem Kembali Rayakan Natal dalam Gencatan Senjata

Bethlehem: Perayaan Natal kembali digelar di Bethlehem setelah ditiadakan selama dua tahun akibat perang di Gaza. Pemberlakuan gencatan senjata membuat kota suci di wilayah Tepi Barat ini menghidupkan lagi tradisi Natal dengan lebih berhati-hati.

Ilustrasi Pohon Natal (Foto: Freepik)

Hal itu ditandai dengan penyalaan pohon Natal pada 6 Desember 2025 di Gereja Nativitas atau Gereja Kelahiran di Manger Square. Kota Betlehem memiliki makna religius mendalam sebagai tempat kelahiran Yesus. 

Setiap menjelang Hari Natal, kota ini biasanya dipenuhi ribuan peziarah dari berbagai belahan dunia. Namun, tradisi tersebut terhenti sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada Oktober 2023. 

Sehingga, digelarnya perayaan Natal ini membawa rasa optimistis akan hadirnya stabilitas di wilayah tersebut. Meskipun berbagai tantangan politik, keamanan, dan kemanusiaan masih harus dihadapi masyarakat setempat. 

Pendeta Issa Thaljieh dari Gereja Nativitas menyakini pentingnya Betlehem untuk mengembalikan perannya sebagai mercusuar harapan. "Dari tempat ini kita dapat melanjutkan hidup dengan penuh suka cita dan kedamaian," ujarnya dikutip CNA, Rabu (24/12/2025).

Dua tahun berlangsungnya perang di Gaza menjadi masa-masa sangat berat bagi warga Betlehem. Tiadanya wisatawan yang berkunjung dalam waktu relatif lama menghambat perekonomian masyarakat setempat.

Wali Kota Bethlehem, Maher Canawati, mengatakan 85 persen pendapatan penduduk berasal dari sektor pariwisata. "Terhentinya kegiatan wisata religius menjerumuskan kota ini ke dalam bencana," ujarnya menegaskan.

Karena itu, Maher menyatakan kembalinya perayaan Natal di Betlehem menjadi sangat penting. "Kami siap menerima pengunjung dari mana saja, dan seluruh hotel di sini sudah tersedia," ucapnya.

Bukan hanya itu, dibuka lagi Canawati menyebut terhentinya pariwisata sebagai situasi yang katastropik. Namun, menegaskan bahwa dimulainya kembali perayaan Natal sangat penting bagi kebangkitan kota.

Demikian pula dengan restoran, toko, gereja, dan situs-situs keagamaan yang siap menerima siapapun. Kembalinya perayaan Natal seolah menghidupkan kembali denyut jantung Betlehem, kota suci umat Kristiani.(*)

Hide Ads Show Ads