Karawang: Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Inf Hista Sholeh Harahap, S.I.P., M.I.P., M.Han memimpin langsung upacara Launching Santri Maung Siliwangi dan Wibawa Nusantara di Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia, Ciranggon, Majalaya, Karawang, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025,(28/10/25).
Kegiatan ini menjadi momentum kolaborasi strategis antara TNI dan pesantren, meneguhkan kembali semangat juang pemuda Indonesia yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
Turut hadir Dandim 0604/Karawang Letkol Inf Naryanto beserta jajaran TNI, POLRI, Camat,para tokoh agama, dan ratusan santri yang menunjukkan disiplin serta kekompakan barisan dalam suasana yang penuh khidmat dan semangat nasionalis patriotis.
“Upacara ini membuat saya merinding beberapa kali. Semangat santri, gema takbir dan sholawat, janji Wibawa Nusantara santri Maung Siliwangi dan kekompakan mereka menggambarkan jiwa Siliwangi yang masih hidup di dada generasi muda, barangkali diantara deretan para santri yang berbaris ada yang jadi presiden, jendral, pengusaha, dokter dan lainnya, kita tidak pernah tahu, maka eksistensi pesantren harus memberi manfaat dan harapan bagi masa depan para pemuda dari semua kalangan sebagaimana Pesantren Lestari Alam Qur'ani yang berkhidmat tanpa pamrih mewarnai zaman” ungkap Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Inf Hista Sholeh Harahap.
Ia juga memberikan apresiasi kepada pimpinan pesantren, “Saya salut kepada KH. Muhammad Endang Suratno Wibowo, M.Ed. dan bangga kepada para santri yang tampil dengan kedisiplinan dan akhlak luar biasa. Pesantren seperti inilah yang menghidupkan jiwa kebangsaan dan ketakwaan di era modern.
Dalam arahannya, Danrem menegaskan, “Saya meminta Dandim 0604/Karawang untuk berkontribusi aktif mendukung program dan kegiatan pesantren ini. Sinergi TNI dan pesantren adalah pilar kekuatan bangsa yang tidak boleh dipisahkan, terlebih pesantren Lestari Alam Qur'ani tidak memungut dana dan tidak menetapkan biaya bagi santri yang mau belajar maka harus didukung ketahanan pangan dan program kepemimpinannya.”,tegas Danrem 063/Sunan Gunung Jati
Sementara itu, KH. Muhammad Endang Suratno Wibowo, M.Ed., pimpinan Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia, menyampaikan pesan inspiratif yang menggugah jiwa santri.
“Santri masa kini harus menguasai dunia digital dengan ketakwaan. Jadilah pengendali arah nilai di balik teknologi. Setiap klik jadikan dzikir, setiap posting jadikan dakwah, dan setiap inovasi jadikan ibadah.”
H.Endang menegaskan “Jika santri menguasai dunia digital dengan iman dan takwa, maka bukan hanya jaringan yang terkoneksi, tapi langit pun akan bersinergi menolong perjuangan mereka. Santri abad ini adalah generasi yang bisa menulis kebaikan dengan script, menyebar hikmah lewat konten, dan menyalakan cahaya Qur’an di jagat digital. Jangan takut pada masa depan karena masa depan takut pada orang-orang yang melek dengan perubahan zaman dan dekat dengan Allah.”
Kiai Endang juga sampaikan pentingnya sinergi antara pesantren dan TNI sebagai fondasi spiritual dan nasional, “Jika TNI menjaga kedaulatan negeri, maka santri menjaga kedaulatan nurani. Keduanya bersatu, Indonesia tidak hanya kuat, tapi juga bermartabat dan berkah.”
Pondok Pesantren Lestari Alam Qur’ani Indonesia dikenal dengan konsep belajar di alamnya yang edukatif, Qur’ani, produktif, dan leadership berwawasan kebangsaan.
Santri di pesantren ini tidak hanya mempelajari ilmu agama, tetapi juga kewirausahaan, bahasa asing, dan kepemimpinan sosial, agar siap menjadi generasi beriman dan berinovasi.
Masih diungkapkannya, program Santri Maung Siliwangi dan Wibawa Nusantara menjadi tonggak kebangkitan santri era baru, santri yang berani di dunia nyata, cerdas di dunia digital, dan taat di hadapan Allah.
Sebagia bahan informasi lainnya, para santri di Ciranggon tersebut bukan sekadar penghafal Qur'an dan pembaca kitab, tapi juga menjadi pembaca dan pelukis zaman.
Diakhir wawancara H.Endang tandaskan, acara Launching Santri Maung Siliwangi dan Wibawa Nusantara menjadi simbol kebangkitan generasi muda Indonesia yang tangguh, religius, dan cinta tanah air. Pesantren kuat, Karawang bermartabat Indonesia hebat. Dari pesantren lahir pemimpin bangsa.Dari Karawang berkibar semangat Siliwangi untuk nusantara, pungkasnyam(*)





