KPK Sebut OTT Berawal dari Keluhan Pekerja Soal Pemerasan Izin K3

Penangkapan Noel berawal dari keluhan buruh yang mengaku diperas saat mengurus izin tersebut.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, aduan para pekerja menjadi titik awal tim penyidik melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

"Ada informasi dari masyarakat, dari buruh yang pada saat mengurus izin K3 menjadi korban pemerasan," ujar Setyo dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.

Menindaklanjuti laporan itu, tim KPK bergerak pada 20–21 Agustus 2025 di beberapa wilayah. Hasilnya, 14 orang diamankan dan 11 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Wamenaker Noel.

Dalam OTT tersebut, penyidik turut menyita sejumlah barang bukti, mulai dari 15 mobil, 7 motor, uang tunai Rp170 juta, hingga US$2.201. Salah satu kendaraan yang disita adalah motor mewah Ducati yang diduga diberikan kepada Noel.

KPK menduga Noel menerima uang sekitar Rp3 miliar dari praktik pemerasan pada Desember 2024, hanya dua bulan setelah dirinya menjabat sebagai Wamenaker. Selain itu, aliran dana Rp50 juta per minggu juga disebut mengalir ke pejabat lain di Kementerian Ketenagakerjaan.

Sebanyak 11 tersangka kini ditahan di Rutan KPK untuk masa penahanan 20 hari pertama. Daftar tersangka pemerasan sertifikasi K3 Kemnaker:

1. Irvan Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 2022-2025

2. Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja 2022-sekarang

3. Subhan – Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 2020-2025

4. Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja 2020-sekarang

5. Immanuel Ebenezer Gerungan – Wamenaker

6. Fahrurozi – Dirjen Binwasnaker dan K3 Maret 2025-sekarang

7. Hery Susanto – Direktur Bina Kelembagaan 2021-Februari 2025

8. Sekarsari Kartika Putri – Subkoordinator

9. Supriadi – Koordinator

10. Temurila – PT KEM Indonesia

11. Miki Mahfud – PT KEM Indonesia (*)