Inilah Lima Larangan saat Malam Satu Suro
Karawang : Malam Satu Suro merupakan malam pertama dalam penanggalan Jawa. Penanggalan ini juga bertepatan dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah atau kalender Islam.
Malam Satu Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1 Suro. Karena pergantian kalender Jawa terjadi saat matahari terbenam.
Bagi masyarakat Jawa, malam Satu Suro dianggap sebagai malam yang sakral dan penuh makna. Seringkali dikaitkan dengan berbagai tradisi dan kepercayaan.
Selain tradisi yang selalu dirayakan, ternyata masyarakat wilayah Jawa juga mempunyai aturan khusus atau larangan pada saat Malam Satu Suro. Berikut penjelasannya.
Mengutip dari buku 'Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa' sebagian masyarakat Jawa masih ada yang memegang kepercayaan kepercayaan lama. Salah satunya dengan adanya larangan pada saat malam satu suro.
Sebagian besar masyarakat Jawa menganggap bahwa Suro merupakan bulan yang dianggap sebagai bulan keramat. Hal ini dikarenakan Suro kerap disebut galengane taun atau pematangnya tahun.
Salah satu hal yang paling dikenal di masyarakat pada saat malam satu suro adalah larangan keluar pada saat selepas maghrib. Hingga kemudian mencipatakan larangan-larangan lainnya yang harus dituruti oleh masyarakat Jawa.
1. Dilarang Keluar Rumah
Larangan pertama tentunya sangat tidak asing ditelinga masyarakat Jawa, yakni larangan keluar rumah. Hal ini membuat terkadang ada sebagian orang yang memilih untuk berdiam diri di dalam rumah dengan mengerjakan berbagai aktivitas.
Bahkan tidak sedikit masyarakat yang mempercayai larangan ini sebagai hal yang positif. Selain itu juga dihadirkan agar setiap orang fokus untuk melakukan ibadah maupun berdoa.
2. Dilarang Berbicara dan Berisik
Selain keluar rumah, larangan lainnya adalah dilarang berbicara dan berisik. Larangan ini berkaitan erat dengan sebuah tradisi yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Jogja saat hadirnya malam satu Suro.
Tradisi tersebut bernama Tapa Bisu Mubeng Beteng yang diwujudkan dalam suatu kegiatan. Kegiatan ini dilakukan oleh seseorang dengan berjalan mengelilingi beteng Keraton Jogja tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
3. Dilarang Berpesta
Larangan selanjutnya adalah larangan berpesta pada saat satu suro. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang khusyuk dan lebih mengutamakan ibadah dan berdoa.
4. Dilarang Berkata Hal Buruk d
Tidak hanya berbicara dengan berisik, selama malam satu Suro juga ada larangan untuk berkata hal-hal buruk maupun kasar. Dipercaya siapa saja yang mengatakan hal buruk, dikhawatirkan akan menjadi kenyataan.
5. Dilarang Membangun Rumah
Tidak hanya itu saja, ada sebuah mitos membangun rumah saat malam satu Suro dapat mendatangkan hal-hal yang buruk. Hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta di malam suro.(*)