Hari ini
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Perkuat Ekonomi Desa, KDM Resmi Diluncurkan di Jawa Barat

 Bandung : Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia resmi meluncurkan program strategis percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Hall Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis, 15 Mei 2025.

Perkuat Ekonomi Desa, KDMP Resmi Diluncurkan di Jawa Barat
Perkuat Ekonomi Desa, KDMP Resmi Diluncurkan di Jawa Barat

Program KDMP merupakan bagian dari implementasi Gerakan Nasional Koperasi Merah Putih sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Program ini menargetkan pembentukan 80.000 koperasi aktif dan sehat di seluruh Indonesia sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan.

Lebih dari 6.000 peserta hadir dalam acara peluncuran tersebut secara hybrid. Mereka terdiri dari kepala desa, lurah, camat, bupati, dan wali kota se-Jawa Barat, serta perwakilan dari berbagai kementerian strategis.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa percepatan pembentukan KDMP merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Tujuan utama program ini adalah mengentaskan kemiskinan, memperkuat ketahanan pangan, serta menjamin kecukupan gizi dan kecerdasan warga desa.

“Tidak boleh ada desa yang miskin, tidak sehat, kurang gizi, atau tidak cerdas. Koperasi Merah Putih hadir untuk memastikan itu semua tercapai,” ujar Zulkifli Hasan, dikutip dari JabarOnline.com, Jumat, 16 Mei 2025.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menekankan bahwa koperasi desa harus menjadi pusat produksi dan distribusi kebutuhan masyarakat, seperti pangan, pupuk, layanan kesehatan, pakaian, hingga daging saat hari raya.

Koperasi ini, kata Gubernur Dedi, murni untuk kepentingan rakyat dan negara, bukan sebagai alat politik. Ia berkomitmen menanggung seluruh biaya akta notaris untuk pendirian koperasi Merah Putih di setiap desa di Jawa Barat.

Selain itu, Gubernur Dedi juga mengusulkan agar seluruh pengelolaan keuangan koperasi dilakukan secara digital melalui sistem e-budgeting.

“Saya mengusulkan agar seluruh pengelolaan keuangannya e-budgeting, tidak ada lagi uang tunai. Karena uang tunai itu godaannya banyak,” ujarnya.(*)

Hide Ads Show Ads