Breaking News

Jangan Berulah ! Prabowo di Rapat Danantara Sangat Tegas Jika Salahgunakan Fasilitas dan Kewenangan, Ganti!

 Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar seluruh jajaran pengelola dapat mengelola lembaga dengan baik, transparan, serta menjauhkan diri dari segala bentuk praktik lama yang tidak efisien.

Prabowo di Rapat Danantara: Salahgunakan Fasilitas dan Kewenangan, Ganti!

Secara tegas Presiden juga mengatakan agar tidak boleh ada toleransi terhadap sikap malas atau penyalahgunaan kewenangan.

Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dalam agenda Town Hall Meeting Badan Pengelola Investasi Daya Anagata BPI Nusantara (Danantara) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlangsung di Jakarta International Convention Center, Senin (28/4).

“Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien, atau ada praktik-praktik yang enggak benar harus ditinggalkan,” tegas Prabowo.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa telah mengingatkan seluruh direksi BUMN bahwa Danantara adalah bagian dari kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

Lebih jauh, Prabowo turut menyampaikan optimisme bahwa jika aset-aset yang berada di bawah pengelolaan Danantara dikelola secara benar dan profesional, total aset lembaga tersebut dapat mencapai hingga 1 triliun dolar AS.

Tak hanya soal kinerja keuangan, Prabowo juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, akhlak, dan watak seluruh jajaran direksi. Ia menegaskan, tidak boleh ada toleransi terhadap sikap malas atau penyalahgunaan kewenangan.

“Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang enggak bener, menyalahgunakan kewenangan, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti,” imbuhnya.

Kepala Negara juga turut mendorong agar kesempatan promosi diberikan kepada pegawai Danantara di tingkat bawah yang menunjukkan kinerja baik dan profesionalisme tinggi. Menurutnya, jabatan seharusnya diberikan berdasarkan kapabilitas, bukan faktor lain seperti suku, agama, ras, latar belakang, bahkan politik.

“Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia. Saya kira itu pesan saya ya,” tandasnya.(*)
Posting Komentar