Breaking News
---

12.072 Telah Tiba di Madinah, Calon Jemaah Haji Karawang Masuk Hotel dan Melanjutkan Jadwal Agenda Perjalanan Hajinya

 Telah mendaratnya calon jemmah haji yang tergabung Kloter 5 JKS dibenarkan Kasi PHU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karawang.


Foto : Calon Jemaah Haji Karawang turun dari pesawat Saudi Arabia

Alhamdulillah, untuk semua calon jemah haji asal Kabupaten Karawang yang tergabung dalam Kloter 5 JKS sudah mendarat dengan selamat di Madinah, ungkap H.Iwan Suryawan Kasi PHU Kemenag Karawang. (15/4/24).

Kasi H. Iwan pula membenarkan keterangan awal dari dua calon jemaah haji sebelumnya Kartono dan Emuh Rakman yang menybutkan telah tiba di Madinah.

Alhamdulillah semua sehat dan sana semua calon jemaah haji Karawang sedang menuju hotel untuk beristirahat usai pemeriksaan admitrasi atau kelengkapan diri setiap jemmah oleh petugas bandara setempat, terang dari H.Iwan Suryawan

Ia menambahkan, kami atas nama Kemenag dan para calon jemmah haji yang berada di Tanah Araby, mohon doa dan restunya kepada semua masyarkat Karawang semoga semua sehat dan selalu dilancarkan dalam ibadahnya.

Kami juga tadi sudah kontak petugas haji di sana, yang pada intinya meminta para petugas (PPIH) untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan pelayanan kepada semua calon jemmah haji terlebih kepada mereka yang lansia, tandas Iwan Suryawan via telepon saat dikonpirmasi Pelita Karawang.

Perlu diketahui, dalam rombongan jemaah haji asal Karawang yang tergabung dalam Kloter 5 JKS terdapat lima Lansia untuk perjalanannya mereka menggunakan kursi roda, salah satunya diantaranya Tarsih asal Kecamatan Kutawaluya.
Calon Jemah haji Karawang

Sebagai bahan informasi lain, ada satu jemaah haji Indonesia wafat di Madinah Al-Munawwarah.

Almarhum adalah Upan Supian Anas (71), seorang jemaah asal Kabupaten Garut yang wafat pada 13 Mei 2024 pukul 17:27 waktu Arab Saudi (WAS). 

Upan Supian Anas tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) dua Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS-02).

Foto : Dua Petugas Haji asal Karawang (PPIH)

“Almarhum Upan Supian Anas meninggal pada hari Senin. Almarhum akan dibadalhajikan,” terang Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Ali Machzumi, di Madinah, Selasa (14/5/2024).

Ali Machzumi mengatakan, sebelum dinyatakan wafat, almarhum pingsan saat berada di Masjid Nabawi untuk melaksanakan salat Asar. Almarhum sempat ditangani tim medis dan dievakuasi ke klinik yang ada di dekat Masjid Nabawi hingga dinyatakan wafat. Menurut keterangan dokter, kata Ali, almarhum mengalami Cardiovascular disease atau gangguan serangan jantung.

Calon jemaah haji asal Kabupaten Karawang

“Mari kita doakan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah dan ibadahnya diterima Allah Swt. Almarhum akan dimakamkan di pemakaman Baqi yang berada di sisi kiri Masjid Nabawi,” ucap Ali.

Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Firdaus menambahkan, pihaknya hanya akan merilis data jemaah wafat setelah keluar sertifikat kematian atau certificate of death (CoD) dari pihak berwenang di Arab Saudi. “Ini sudah kita informasikan. Artinya CoD nya sudah terbit,” tandasnya.

Kepala Sektor 2 Madinah Affan Rangkuti menambahkan, pihaknya telah memproses izin pengurusan jenazah. Jenazah Almarhum rencananya akan dimandikan di RS Miqot, lalu dijemput untuk dimakamkan di pemakaman Baqi' yang terletak di sisi Tenggara Masjid Nabawi pada pukul 13.00 WAS.

Perlud diketahui pula, untuk Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji.

Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.

Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin menjelaskan, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan.

Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.

“Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa,” kata Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Fauzin menyampaikan, pelaksanaan badal haji melalui sejumlah tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah.

Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah.

“Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan dilanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, sampai dengan seluruh raangkaiannya selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul,” jelas Fauzin.

Tahap selanjutnya, ujar Fauzin, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah selesai melaksakan tugas badal haji. PPIH Arab Saudi lalu menerbitkan sertifikat badal haji.

“Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter (kelompok terbang) untuk diberikan ke keluarga jemaah yang dibadalkan,” ujarnya.

“Pelaksanaan badal haji tidak dipungut biaya atau gratis,” tegasnya.

PPIH Arab Saudi, kata Fauzin, terus mengimbau para jemaah haji, khususnya lansia, untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Saat ini, kondisi cuaca di Madinah sangat panas, dengan suhu mencapai 40 derajat celcius. “Khusus jemaah lansia, jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah. Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa menunaikan salat jamaah di hotel, untuk menghindari kelelahan,” pesannya.

“Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas, sejak di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci. Bila mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia,” tandasnya.

12.072 Jemaah Tiba di Madinah

Berdasarkan laporan PPIH Arab Saudi, sampai 13 Mei 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau pukul 01.00 WIB, jemaah yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 12.072 orang yang terbagi dalam 30 kelompok terbang (kloter).

Hari ini, terdapat 19 kloter, dengan 7.064 jemaah haji yang diterbangkan ke Madinah, dengan rincian sebagai berikut:

1. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter
2. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360/1 kloter
3. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450/1 kloter
4. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
5. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324/1 kloter
6. Embarkasi Bekasi (CGK) sebanyak 1.320 jemaah/3 kloter
7. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
8. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 kloter
9. Embarkasi Pondok Gede (CGK) sebanyak 393 jemaah/ 1 kloter
10. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/ 4 kloter
11. Embarkasi Pondok Gede (CGK) sebanyak 393 jemaah/ 1 kloter

(*)
Ini Penting di Baca !!! :
Posting Komentar
Tutup Iklan